-->

Ternyata Ini Arti Damai Sebenarnya !

- 11.31


   Damai adalah sebuah harmoni dalam kehidupan alami antar manusia di mana tidak ada perseturuan ataupun konflik. Bisa diartikan juga tidak adanya kekerasan dan sistem keadilan berlaku baik dalam kehidupan pribadi, antar personal, maupun dalam sistem keadilan sosial politik lokal, menyeluruh, dan secara global.
   Kata Islam berarti damai, selamat, penyerahan diri, tunduk, dan patuh. Islam adalah kata yang berasal dari bahasa Arab yaitu sailama yang di-masdar-kan menjadi islaman yang berarti damai. Islam disebut sebagai agama rahmatan lil alamin, sebagaimana firman Allah Swt: “Dan tiadalah mengutus kamu (ya Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya’: 107).  Dalam kaitan itu, Allah Swt menciptakan manusia dengan tingkat keragaman yang cukup unik, mulai dari warna kulit, bentuk rambut, bentuk hidung, maupun postur tubuh. Demikian pula dalam kapasitasnya sebagai makhluk sosial, manusia terdiri atas berbagai suku bangsa, agama, ras, golongan, dan lain sebagainya. Tetapi perbedaan itu bukan untuk saling bersaing, justru sebaliknya, untuk saling bersanding satu sama lain.
   Rasulullah saw memberikan contoh hidup damai dan penuh pengertian/tenggang rasa (toleransi) dalam lingkungan bahwa di sekitar muslim ada pemeluk agama lain selain Islam (pluralitas). Pada waktu Nabi Muhammad SAW di Kota Madinah mendeklarasikan “Piagam Madinah” yang isinya jaminan hidup bersama secara damai dengan umat beragama lain (non muslim). Begitu juga pada waktu Rasulullah saw menaklukan kota Mekkah, beliau menjamin setiap orang, termasuk musuh yang ditaklukannya agar tetap hidup aman dan nyaman.
   Keberadaan manusia dalam kerukunan dan kebersamaan ini, diperoleh pemahaman bahwa arti sesungguhnya dari manusia terletak pada kebersamaannya. Dan kerukunan dan kebersamaan itu tidak hanya tercipta secara internal seagama, tetapi juga antarumat yang berbeda agama. Untuk mewujudkan kerukunan dan kebersamaan dalam kehidupa sesama umat beragama, supaya adanya dialog dengan baik dan berksinambungan agar terciptanya saling mengenal dan saling membina pengetahuan yang mendalam sesama umat beragama.
     Maka dengan demikian nilai-nilai ajaran Islam tentang pluralitas, walaupun dalam kenyataannya berbeda dengan kenyataan, bukan berarti nilai-nilai ajarannya yang salah, akan tetapi pelaku atau manusianya yang perlu dipersalahkan. Selanjutnya yang harus ditingkatkan adalah kualitas untuk memahami nilai-nilai Islam seutuhnya, dan juga selalu diingatkan dengan cara-cara yang hasanah dan hikmah.

Salam hangat , penulis : Muhammad Fajar Ramadhan


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search